Aktivitas 1 "Refleksi Diri"_Bunda EndangSW - Modul 3

Pertanyaan  :

  1. Bagaimana konsep Budaya Positif diterjemahkan dan diimplementasikan dalam rutinitas sehari-hari di sekolah Bapak dan Ibu Guru? Apakah ada strategi atau kebijakan khusus yang telah terbukti efektif dalam menciptakan lingkungan yang mendukung ini?
  2. Dalam konteks pembentukan karakter, bagaimana peran Ibu dan Bapak Guru dalam menanamkan nilai-nilai positif kepada siswa? Apakah terdapat tantangan khusus yang dihadapi dalam mewujudkan budaya positif, dan bagaimana cara mengatasinya?
  3. Bagaimana evaluasi dan pengukuran dilakukan untuk menilai efektivitas implementasi Budaya Positif di sekolah? Apakah ada indikator khusus yang digunakan untuk memantau dan meningkatkan kesuksesan dari program “Budaya Positif” di sekolah Bapak dan Ibu Guru?

Jawaban No. 1 :

·    Tujuan dari  pelaksanaan pendidikan  di sekolah adalah membentuk peserta didik  menjadi generasi yang berpendidikan cerdas dan berkarakter.  oleh karena itu agar hal itu bisa terwujud maka dilaksanakan kegiatan pembelajaran di sekolah dan  proses pembiasaan yang baik. Proses pembiasaan itu disebut dengan budaya.  agar terbentuk muridnya berkarakter baik dan unggul maka sekolah harus membangun budaya positif di lingkungan sekolah. Budaya positif merupakan perwujudan dari nilai-nilai atau  keyakinan universal yang diterapkan di sekolah Budaya positif yang diterapkan di sekolah adalah salah satu perwujudan dari visi guru yang mengandung nilai-nilai kebajikan sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang dijabarkan dalam profil pelajar Pancasila.  Adapun 7 budaya positif yang saya terapkan di sekolah, yakni;

 

1.     Menaati peraturan dan tata tertib sekolah

2.  Cinta kebersihan dan lingkungan; Membuang sampah pada tempatnya dan menjaga  kebersihan sekolah atau kelas.

3.    Kejujuran, sehingga ke depannya siswa dapat menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari

4.      Religius, sesuai dengan keyakinan dan ajaran agama masing-masing

5.    Kepedulian; Kepedulian dalam semua aspek. Mulai dari peduli dengan sesama, hingga peduli dengan lingkungan di sekitar

6. Sifat toleransi; menghargai perbedaan, mulai dari perbedaan pendapat maupun keragaman budaya, ras, agama, dan sebagainya

7.  Sikap Nasionalis; dapat diimplementasikan dengan berpikir maupun bertindak demi kepentingan bangsa dan negara

 

·         Strategi yang dilakukan untuk mewujudkan budaya positif disekolah adalah

 

1.      Posisi Kontrol Guru

Kontrol guru dalam pembelajaran berguna untuk memposisikan guru sebagai kontrol dalam proses pembelajaran

 

Ada 5 poin penting sebagai control guru terhadap peserta didik, yaitu;

ü  Penghukum; Seorang penghukum bisa menggunakan hukuman fisik maupun verbal

ü  Pembuat merasa bersalah; Pada posisi ini biasanya guru akan bersuara lebih lembut

ü  Teman; posisi ini tidak akan menyakiti murid, namun akan tetap berupaya mengontrol murid melalui persuasi

ü  Pemantau ; Monitor/Pemantau: Memonitor berarti mengawasi

ü  Manajer; Guru dapat mengatur lingkungan belajar dan mengatur tugas-tugas siswa

 

2.      Kesepakatan Kelas

Kesepakatan kelas antara guru dan siswa sangat penting untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif. Kesepakatan tersebut berisi nilai-nilai, peraturan, reward dan punishment yang disepakati Bersama

 

3.      Penerapan Disiplin Positif

Disiplin positif adalah pendekatan yang berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan hidup jangka panjang. Berbeda dengan disiplin tradisional yang menekankan kepatuhan dan hukuman, disiplin positif justru mendorong peserta didik untuk bertanggung jawab atas perilaku mereka sendiri.

Disiplin positif didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:

o    Rasa hormat dan kepedulian timbal balik antara anak dan orang dewasa

o    Pemahaman akan penyebab di balik perilaku peserta didik

o    Komunikasi yang efektif dan keterampilan pemecahan masalah

o    Konsekuensi logis dan alami, bukan hukuman sewenang-wenang

 

Dengan menerapkan prinsip-prinsip ini, kita bisa membantu peserat didik untuk mengembangkan disiplin diri, tanggung jawab, dan karakter yang kuat

Untuk menumbuhkan karakter disiplin positif pada peserta didik. Kuncinya adalah dengan menjalin hubungan yang baik, menjadi teladan, melibatkan mereka dalam membuat aturan, serta menerapkan konsekuensi yang mendidik. Tak lupa, perlu kerja sama dengan orang tua dan masyarakat supaya upaya kita konsisten.

 

Jawaban No. 2:

Cara mengatasi oleh seorang pendidik dalam mengembangkan karakter peserta didik dapaqt di lakukan ketika pendidik mengetahui nilai-nilai dalam Pendidikan karakter. Adapunstrategi yang di lakukan seorang pendidik dalam mengembangkan karakter tersebut, yaitu;

1.      Memberikan Teladan;

Memberi contoh yang baik dalam semua aspek. Pemimpin yang teladan berarti pemimpin tersebut dapat memberikan contoh yang baik dalam semua bidang, seperti kedisiplinan, bersikap dan sebagainya

 

2.      Memberikan Apresiasi/Penghargaan;

Apresiasi adalah suatu proses melihat, mendengar, menghayati, menilai, menjiwai, dan menghargai suatu karya. Karya yang dimaksud meliputi karya seni, karya tulis, film, dan berbagai hal lainnya. Selain itu, apresiasi adalah sikap memahami, menilai, menghargai, yang ditunjukkan atau digambarkan dengan suatu pernyataan

 

3.      Menyisipkan Pesan Moral dalam Setiap Pelajaran;

Dapat menanamkan karakter bersabar, kerja keras, jujur, dan pantang menyerah dalam menyelesaikan tugas atau soal yang diberikan. Dengan demikian siswa akan tumbuh dan siap menghadapi masalah hidup, serta selalu berpikir optimis, dan berusaha untuk menyelesaikan masalahnya.

 

4.      Jujur dan open-Minded;

Berani berkata yang sebenarnya, dan bersedia mengakui kesalahan adalah bentuk contoh perilaku yang harus siswa teladani. Dengan begitu siswa dapat melakukan yang yang sama saat mengalami pengalaman serupa.

 

5.      Mengajarkan Sopan Santun; yaitu mengajarkan 5s, yaitu ;

ü  Salam

ü  Senyum

ü  Sapa

ü  Sopan dan

ü  Santun

 

6.      Menanamkan Leadership jiwa kepemimpinan) ;

Salah satu karakter siswa yang harus dibangun. Sifat kepemimpinan dapat dilatihkan melalui pendidikan karakter. Memberikan kesempatan pada siswa untuk menjadi pemimpin secara bergantian adalah salah satu contoh pendidikan karakter di sekolah.

 

Cara lainnya untuk menanamkan leadership pada siswa dengan cara memberikan tugas secara berkelompok. Setiap kelompok harus memiliki pemimpin dan anggota. Tanamkan bahwa leadership bukan berarti harus selalu menjadi pemimpin orang lain. Ketika menjadi anggota kelompok dan dapat memberikan kontribusi pada kelompok artinya siswa sudah dapat memimpin dirinya sendiri.

 

7.      Menceritakan Pengalaman Inspiratif;

Sebelum memulai pembelajaran atau bahkan di sela-sela pembelajaran di kelas, Pendidik dapat menceritakan pengalaman inspiratif baik pengalaman diri sendiri atau tokoh-tokoh terkenal. Hal ini akan menginspirasi siswa  untuk menjadi lebih baik. Cerita inspiratif tidak hanya tentang keberhasilan seseorang saja, cerita tentang kegagalan seseorang dan bagaimana ia bangkit dari keterpurukannya akan memberikan pelajaran yang berharga bagi siswa.

Pendidik dapat meminta siswa untuk menceritakan pengalamanya, pengalaman orang tua, atau tokoh idolanya di kelas. Dengan saling berbagi cerita dan pengalaman, siswa akan belajar satu sama lain sehingga terbit cita-cita untuk menjadi seperti orang yang diceritakan dan memiliki solusi saat menghadapi masalah yang sama.

 

8.      Melakukan Kegiatan Literasi (membentuk karakter siswa);

Literasi tidak melulu tentang kemampuan membaca dan menulis. Saat ini definisi Literasi adalah kemampuan seseorang dalam mengolah dan memahami informasi saat melakukan proses membaca dan menulis. Diharapkan siswa dapat memahami dan memetik pelajaran dari buku yang dibacanya


Jawaban No. 3:

Untuk mengevaluasi dan mengukur efektivitas budaya positif dalam mata pelajaran Informatika dengan menggunakan konsep merdeka belajar, beberapa metode yang dapat digunakan antara lain observasi, wawancara, dan analisis dokumen. Penelitian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa implementasi kurikulum merdeka belajar dapat meningkatkan kreativitas dan motivasi belajar siswa.

 

Evaluasi informatika untuk SMK  meliputi:

  • Ujian praktik: Mengukur kemampuan siswa dalam menerapkan teori ke praktik.
  • Portofolio: Kumpulan karya siswa yang menunjukkan perkembangan belajar mereka.
  • Tes tertulis: Ujian pengetahuan teoritis siswa.
  • Penilaian sejawat: Siswa saling menilai pekerjaan satu sama lain
  • Proyek: Penilaian berdasarkan proyek yang diselesaikan siswa.





Link BundaEEN:

https://programasimilasiangkatan2.blogspot.com/2024/03/link-7-modul.html






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Rangkuman Kesimpulan: Meningkatkan Kualitas Pengambilan Keputusan Melalui Pembelajaran